UST. FIRANDA ANDIRJA - SHAHIH BUKHARI #2

SHAHIH BUKHARI PERTEMUAN KEDUA
Pemateri : Ustadz DR. Firanda Andirja, M.A
Tempat : Masjid Al-Ukhuwah Bandung
Hari/Tanggal : Rabu, 19 Rabiuts-Tsani 1438 H, 18 Januari 2017 M
Resume Oleh : Abdullah bin Abdirrahman bin Mukhasan Kholil (Sastra Arab Unpad 2014)


***

[BIOGRAFI IBNU HAJAR]


Nama beliau Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Muhammad bin Ali bin Mahmud bin Ahmad bin Hajar, Syihabuddin Abul Fadhl.

Laqob beliau adalah Ibnu Hajar, lahir 12 Sya'ban 773 H, beliau wafat tahun 852 H pada umur 79 tahun di Mesir,  beliau termasuk ulama mesir.
Hidup dalam keadaan yatim,  bapak nya meninggal tatkala umur beliau 4 tahun,

Ibnu Hajar hidup dimana banyak para ulama di mesir dengan berbagai macam keahlian bidang ilmu.

Al Hafidz Ibnu Hajar pernah menulis tentang biografi dirinya sendiri. Beliau berkata,

لم يدخل الكتابة حتى أكمل خمسة سنين, فأكمل حفظ القرآن

Aku tidak masuk ke al kuttab (seperti SD) kecuali setelah mencapai umur 5 tahun.

Beliau menyelesaikan hafalan al Qur'an ketika umur 9 tahun, dan beliau menjadi imam tarawih saat umur 12 tahun.

Diantara guru beliau yang beliau belajar lama adalah Zainuddin Al Iraqy,  beliau bermulazamah selama 10 tahun.

Ada 3 ahli hadits yang terkenal
1. Al Iraqy: guru Ibnu Hajar
2. Ibnu Hajar: guru as Sakhawy
3. As Sakhawy

Rihlah beliau dalam menuntut ilmu dan mencari sanad yang tinggi yakni pergi berhaji, yaman,  madinah, adan,  dan berbagai negeri.
_________
Sebab beliau menuntut ilmu :

1. Beliau sangat cepat membaca dengan bacaan yang baik, 
contohnya, beliau membaca
1. Sunan Ibnu Majah dalam 4 kali majelis selesai,
2. Shahih Muslim dalam 4 majelis selesai,
3. Shahih Bukhari 10 majelis selesai,
4. Sunan an Nasai al Kubro 10 majelis selesai.
Banyak sekali buku yang beliau baca

2. Cepat menulis, contohnya beliau menulis kitab (التقييد لابن نقطة) buku tersebut sekarang dicetak 2 jilid, buku itu beliau tulis (salin) selama 5 hari, beliau juga pernah menulis Sunan Abi Dawud.

3. Beliau pernah meminum air zam zam dua kali,  pertama ia meminumnya dengan keinginan mempunyai ilmu seperti Imam adz Dzahabi yang pakar terhadap berbagai disiplin ilmu, Kedua beliau ingin lebih dari itu

__________

Keluasan ilmu Ibnu Hajar


1. Beliau tidak pernah membuang waktunya,

2. Beliau berguru kepada Al Hafidz al Iraqy, ibnul mulaqqin yang beliau juga pernah mensyarah shahih bukhari  dengan judul at taudhih, guru yang lain adalah Al Bulqiny

3. Adapun tulisan beliau,  yang disebutkan as Sakhawy dalam al Jawahir wad Duror (sekarang dicetak sebanyak 1400 hal) khusus tentang biografi Ibnu Hajar beliau menulis khusus suatu bab tentang karya tulis Ibnu Hajar dan ternyata beliau punya 270 tulisan salah satunya fathul bari 27 jilid
Diantara buku beliau yang terkenal,

1. Tahdzibu tahdzib, tentang rijalul hadits. Buku itu disarikan dari kitab Al kamal karya Abdul Ghani al Maqdisi  yang menghimpun seluruh rawi dalam shahih bukhari, muslim,  sunan abi dawud,  sunan ibnu majah, sunan tirmidzi , tapi ini belum sempurna, 

kemudian disempurnakan oleh al Mizzy dalam Tahdzibul Kamal, karena terlalu tebal, datanglah Ibnu Hajar yang meringkasnya kemudian dinamakan Tahdzibu tahdzib kemudian beliau ringkas lagi dalam taqribu tahdzib (kitab ini penting dimiliki bagi pemula yang ingin menelaah rawi-rawi)

Dan kitab yang penting juga taghlibu ta'liq yang merupakab penjelasan dari hadits2 tanpa sanad dalam shahih bukhari

_________

Keistimewaan Fathul Bari


Ibnu Hajar menulis Fathul Bari selama 25 tahun, di awal pembahasan beliau menulis dengan sangat panjang lebar kemudian beliau khawatir tidak akan dapat menyelesaikannya,  akhirnya beliau syarah yang sedang. Dan inilah buku yang terbaik yang dimiliki Ibnu Hajar.

Keistimewaan Fathul Bari, ditulis oleh ibnu hajar belakangan dan banyak mengambil syarah dari kitab-kitab sebelumnya diantaranya,

1. A'lamul Hadits (syarah singkat shahih bukhari) ditulis oleh al khoththoby w. 388 H
2. An Nashihah fi Syarhil Bukhari, ditulis oleh ad Dawudy w.  402 H
3. An nashiih fi Ikhtisharus Shahih ditulis oleh al Muhalla w. 435 H,
Dan masih banyak lagi seperti yang ditulis Ibnu Baththal, Ibnut Tin, Ibnul Mulaqqin (gurunya), al Qirmani,  dll

Karena itu fathul bari memiliki isti'ab, kemampuan memilah milih, mengambil faidah dari ulama-ulama sebelumnya

Kitab syarah shahih bukhari yang ditulis sebelum Fathul Bari memiliki kekurangan contohnya, Diawal-awal pembahasannya panjang, tengah-tengah sampai akhir mulai sedikit karena penulisnya takut meninggal sebelum bukunya selesai.

Adapun Fathul Bari ritmenya sama dari awal sampai akhir tidak terlalu luas tapi sedang.

_____________

Cerita Menarik


Diceritakan oleh as Sakhawy dalam al jawahir wad duror

Ibnu Hajar mempunyai istri yang sangat sholehah namun melahirkan anak perempuan sampai lima. Ketika itu Ibnu Hajar ingin memiliki anak laki-laki. Dia ingin menikah lagi tapi merasa tidak enak kepada istrinya. 

Rupanya istrinya punya seorang budak yang cantik jelita,  maka ibnu hajar tertarik kepada budak istrinya. Maka sang budak pun berhubungan dengan Ibnu Hajar, ketika sedang berhubungan dengan ibnu hajar, budak tersebut melakukan sedikit kesalahan, maka ibnu hajar langsung marah-marah dan berkata kepada istrinya, "Saya tidak mau dia ada disini lagi, jual aja budak ini." 

Kemudian dijual oleh istrinya dan setelah itu budak itu dibeli oleh Ibnu Hajar kemudian diberikan tempat tinggal dan digauli, akhirnya lahirlah anak laki-laki yang shalih dan jadi seorang hakim

_______
Masuk Pembahasan

Kitab permulaan wahyu

Berkata imam bukhari, bagaimana permulaan wahyu datang kepada rasulullah?

kemudian beliau menyebutkan firman Allah,

إِنَّا أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ كَمَا أَوْحَيْنَا إِلَىٰ نُوحٍ وَالنَّبِيِّينَ مِنْ بَعْدِهِ

Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, [An Nisa: 163]

Barulah beliau membawakan hadits tentang niat,

Para ulama mengkritik kenapa imam Bukhari tidak membuka kitabnya dengan hamdalah dan syahadat dalam hadits disebutkan,

كل أمر ذي بال لا يبدأ فيه بـ ” بسم الله ” فهو أقطع
“Setiap perkara (kehidupan)  yang tidak dimulai dengan BISMILLAAHIR-RAHMAANIR-RAHIIM, maka dia akan terputus". [HR. Ibnu Hibban] Artinya adalah kurang barakahnya

كُلُّ خُطْبَةٍ لَيْسَ فِيهَا تَشَهُّدٌ فَهِيَ كَالْيَدِ الْجَذْمَاءِ

“Tiap-tiap khutbah yang tidak ada tasyahhud (syahadat) padanya, maka khutbah itu seperti tangan yang terpotong” [HR Abu Dawud]

Ibnu hajar menjawab kritikan kenapa imam bukhari memulai kitabnya dengan basmalah

1. Hadits yang disebutkan tadi mungkin dhaif menurut imam bukhari karena hadits ini hadits yang hasan

2. Jika beliau mengetahui hadits ini hasan dan bisa dipakai mungkin imam bukhari sudah mengucapkannya di lisan tapi tidak diucapkan

3. Bahwasannya ketika menulis surat, perjanjian-perjanjian dsb,  maka tidak perlu alhamdulillah dan syahdat, yang diperlukan hanyalah basmalah dan inilah yang dipraktikan oleh Rasulullah ﷺ kepada heraklius dan ketika perjanjian hudaibiyah.

Jadi yang memerlukan hamdalah dan syahadat adalah ketika khutbah jika bukan khutbah tidak mesti mengucapkan hamdalah dan syahadat

Dan juga ketika nabi Sulaiman menulis surat kepada ratu Bilqis,

إِنَّهُ مِنْ سُلَيْمَانَ وَإِنَّهُ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ. أَلَّا تَعْلُوا عَلَيَّ وَأْتُونِي مُسْلِمِينَ

Sesungguhnya surat itu, dari SuIaiman dan sesungguhnya (isi)nya: "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Bahwa janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri". [An Naml: 30-31]

Inilah jawaban yang kuat
_________

إِنَّا أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ كَمَا أَوْحَيْنَا إِلَىٰ نُوحٍ وَالنَّبِيِّينَ مِنْ بَعْدِهِ

Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, [An Nisa: 163]

Ayat ini dijadikan dalil oleh para ulama bahwa nuh 'alaihisalam adalah rasul pertama

Metode wahyu yang nabi muhammad ﷺ terima sama seperti nabi-nabi sebelumnya

_________
Hadits yang pertama.

إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وإنما وَلِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ
“Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah.”

Hadits ini diriwayatkan dari :
1. Umar bin al Khaththab
2. Al Qamah bin Waqos al Laitsi
3. Muhammad bin Ibrahim at Taimy
4. Yahya bin Sa'id al Anshari
5. Sufyan bin Uyainah
6. Al Humaid Abdullah bin az Zubair

Penjelasan
1. Umar bin al Khaththab kunyahnya Abu Hafs, hafs artinya singa/macan/keledai (sabar) /anjing (setia)

Orang arab biasa menamai anak-anak mereka dengan nama-nama bintang, gunanya untuk menakut-nakuti musuh.

Oleh karenanya diantara nama Ali bin Abi Thalib. Beliau tatkala berhadapan dengan musuh berkata,

أنا الذي سمتني أمي حيدر * كليث غابات كريه المنظره
Ibu saya menamakan saya singa,  seperti singa2 hutan yang menakutkan pandangannya.

Ciri fisik umar
Tinggi,  besar,  putih,  botak depannya
Rasulullah bersabda tentang umar

مَا لَقِيَكَ الشَّيْطَانُ سَالِكًا فَجًّا إِلا سَلَكَ فَجًّا غَيْرَ فَجِّكَ

Tidaklah syaitan bertemu dengan mu disuatu jalan melainkan syaitan akan mencari jalan lain

إن الله جعل الحق على لسان عمر

Sesunguhnya Allah meletakkan kebenaran diatas lisannya umar. [HR. Ahmad]

لَوْ كَانَ بَعْدِي نَبِيٌّ لَكَانَ عُمَرَ

Jika seandainya ada nabi setelahku maka umar lah orangnya [HR. Ahmad, Tirmidzi]

Maka seringkali pendapat umar disetujui oleh Allah, dan beliaulah yang menghancurkan persia

_________
Hadits ini, sebagian ulama mengatakan hadits mutawatir diriwayatkan lebih dari 10 sahabat, adapun yang kurang dari 10 maka dinamakan HADITS AHAD. Namun hadits ini adalah hadits yang ahad sahabatnya cuma satu yaitu umar saja.

Dan ternyata setelah dicek yang meriwayatkan dari umar hanya al qamah saja dan yang meriwayatkan dari al qamah hanya muhammad bin ibrahim at taimi. Dan yang meriwayatkan dari beliau hanya yahya bin said al anshari setelah beliau barulah banyak yang meriwayatkan hadits ini bahkan mencapai ratusan orang.

Ulama yang menilai hadits ini mutawatir karena banyaknya perawi dari yahya bin said al anshari.

Kalau kita katakan ini hadits mutawatir lafdzi ini TIDAK BENAR

Namun jika kita katakan ini hadits mutawatir maknawi ini benar

Mutawatir ada dua :
1. Mutawatir al lafdzi
2. Mutawatir al maknawi

•HADITS MUTAWATIR AL LAFDZI,  banyak sahabat yang meriwatkan, contohnya hadits

مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّداً فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ.

“Barangsiapa berdusta atas (nama)ku dengan sengaja, maka hendaklah ia mengambil tempat duduknya dari Neraka.”

Dan juga hadits

نْ بَنَى مَسْجِدًا لِلَّهِ بَنَى اللَّهُ لَهُ بيتا فِى الْجَنَّةِ
“Siapa yang membangun masjid karena Allah, maka Allah akan membangun istana baginya di surga.”

•HADITS MUTAWATIR AL MAKNAWI, lafalnya berbeda, sahabat meriwayatkan dengan lafal A kemudian sahanat lain meriwayatkan dengan lafal B tapi antara lafal A dan B memiliki kandungan yang sama/disepakati

Contoh hadits tentang dajjal adalah hadits yang mutawatir maknawi

لَيْسَ مِنْ بَلَدٍ إِلَّا سَيَطَؤُهُ الدَّجَّالُ، إِلَّا مَكَّةَ، وَالمَدِينَةَ، لَيْسَ لَهُ مِنْ نِقَابِهَا نَقْبٌ، إِلَّا عَلَيْهِ المَلاَئِكَةُ صَافِّينَ يَحْرُسُونَهَا

“Tidak ada satupun negeri kecuali akan diinjak Dajjal."

Sahabat lain berkata jika ingin bertasyhud hendaklah meminta perlindungan dari dajjal.

Ada sahabat lain yang mengatakan Dajjal akan dihadang ketika memasuki mekkah madinah

Semua topiknya berbeda tapi sama2 membahas tentang dajjal.

Hadits mutawatir banyak ditemukan dalam solat,  puasa,  dll.

________

Membahas إنما 


Pesan Ust Firanda, Kita wajib belajar bahasa arab, sekarang ini banyak dibuka kelas bahasa arab gratis tapi sedikit yang hadir, namun ketika dibuka kelas bahasa inggris yang bayar sekalipun banyak yang hadir.

Kata إنما memiliki 2 faidah
1. Tufidu Hasyr (تفيد حشر): pembatasan
2. Lita'kid (لتأكيد): penekanan

Kata إنما : hanyalah
Contohnya, firman Allah

إِنَّمَا تُجْزَوْنَ مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
Sesungguhnya kamu hanyalah diberi balasan menurut apa yang kamu kerjakan. [At Tahrim: 7]

وَمَا تُجْزَوْنَ إِلَّا مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

Dan kamu tidak diberi pembalasan melainkan terhadap kejahatan yang telah kamu kerjakan, [As Shaffat: 39]

وَمَا عَلَيْنَا إِلَّا الْبَلَاغُ الْمُبِينُ

Dan kewajiban kami tidak lain hanyalah menyampaikan (perintah Allah) dengan jelas". [Yasin: 17]

__________
MAKNA الأعمال

Memberikan faidah keumuman (al istighroq), contoh firman Allah

إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ

Sesungguhnya SELURUH manusia itu benar-benar dalam kerugian, [Al Ashr: 2]

Dalam ushul fiqh الإنسان memberikan faidah keumuman

Maka dalam hadits ini bermakna "seluruh amal tergantung dari niat"

__________

Sesi 2


Dalam hadits pertama memiliki kemiripan dengan hadits Aisyah dan Ummu Salamah radhiyallahu'anhuma,

إنما يُبْعَثُ النَّاسُ عَلَى نِيَّاتِهِمْ

"Manusia dibangkitkan hanyalah di atas niat-niat mereka" [HR Ibnu Majah]

Dan juga hadits,

: لا هِجْرَةَ بَعْدَ الفَتْحِ,وَلَكِنْ جِهَادٌ وَنِيَّةٌ

Tidak ada hijrah setelah penaklukan koya mekkah, akan tetapi yang ada adalah jihad dan niat.

Dan juga hadits,

مَنْ قَاتَلَ لِتَكُوْنَ كَلِمَةُ اللهِ هِيَ الْعُلْيَا، فَهُوَ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ.

Barangsiapa yang berperang untuk meninggikan kalimat Allah, maka ia telah berperang di jalan Allah.

Disini kita tahu bahwa hadits pertama bukanlah hadits mutawatir al lafdzi akan tetapi mutawatir al maknawi

Amal disini mencakup luas,  amal jawarih (anggota badan), amal lisan, Allah berfirman,

مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ

Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir. [Qaf: 18]

Pada hari kiamat catatan amal akan didatangkan Allah berfirman,

وَوُضِعَ الْكِتَابُ فَتَرَى الْمُجْرِمِينَ مُشْفِقِينَ مِمَّا فِيهِ وَيَقُولُونَ يَا وَيْلَتَنَا مَالِ هَٰذَا الْكِتَابِ لَا يُغَادِرُ صَغِيرَةً وَلَا كَبِيرَةً إِلَّا أَحْصَاهَا ۚ وَوَجَدُوا مَا عَمِلُوا حَاضِرًا ۗ وَلَا يَظْلِمُ رَبُّكَ أَحَدًا

Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: "Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang juapun". [Al Kahfi: 49]

As Shan'ani dalam kitabnya al Uddah (ia kitab ta'liq dari ihkamul ahkam karya Ibnu Daqiqil 'ied yang merupakan syarah dari kitab umdatul ahkam), diantaranya juga adalah amalan hati, jika dia berpikir karena Allah dia mendapat pahala jika berpikirnya karena kejahatan maka mendapat dosa, Allah berfirman,

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ. الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. [Ali Imran: 190-191]

Mereka berpikir tentang keagungan Allah dapat pahala atau tidak?  DAPAT.

Al Walid ibnu Mughirah (bapaknya Khalid ibn Walid) waktu dia bertemu rasulullah, mendengar bacaan al quran maka dia terkagum-kagum kemudian dia melapor kepada kaumnya,  dan kaumnya merasa khawatir terhadapnya jangan-jangan dia mengikuti agamanya Muhammad, maka dia pun berpikir bagaimana caranya mencela  Al Qur'an, maka Allah abadikan dalam Al Qur'an,  Allah berfirman, 

إِنَّهُ فَكَّرَ وَقَدَّرَ. فَقُتِلَ كَيْفَ قَدَّرَ. ثُمَّ قُتِلَ كَيْفَ قَدَّرَ. ثُمَّ نَظَرَ. ثُمَّ عَبَسَ وَبَسَرَ. ثُمَّ أَدْبَرَ وَاسْتَكْبَرَ. فَقَالَ إِنْ هَٰذَا إِلَّا سِحْرٌ يُؤْثَرُ. إِنْ هَٰذَا إِلَّا قَوْلُ الْبَشَرِ. سَأُصْلِيهِ سَقَرَ

Sesungguhnya dia telah memikirkan dan menetapkan (apa yang ditetapkannya), maka celakalah dia! Bagaimana dia menetapkan?, kemudian celakalah dia! Bagaimanakah dia menetapkan?,, kemudian dia memikirkan, sesudah itu dia bermasam muka dan merengut, kemudian dia berpaling (dari kebenaran) dan menyombongkan diri, lalu dia berkata: "(Al Quran) ini tidak lain hanyalah sihir yang dipelajari (dari orang-orang dahulu), Aku akan memasukkannya ke dalam (neraka) Saqar. [Al Mudatsir: 12-26]

Oleh karenanya ikhwan tidak ada yang sia-sia disisi Allah,  kita memikirkan bagaimana dakwah bisa berkembang  INI MENDAPAT PAHALA!

perkara yang termasuk keumuman amalan adalah al matrukaat (perkara yang ditinggalkan)

Perkara yang ditinggalkan ada 2,
1. Perkara yang ditinggalkan begitu saja tanpa ada terbenak dalam hati
2. Perkara yang ditinggalkan tapi mendapatkan amalan, misalnya karena tergoda ,namun jika dia meninggalkannya karena Allah dia mendapat pahala.

Seperti yang Rasulullah ﷺ sabdakan tentang 7 golongan yang mendapat naungan pada hari kiamat, yaitu

وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ ، فَقَالَ : إِنِّيْ أَخَافُ اللهَ

seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allâh.’

Dia meninggalkan wanita tersebut karena Allah,  maka dia mendapat pahala.
__________

وإنما وَلِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى

Dan setiap orang mendapatkan apa yang ia niatkan,

Kemudian rasulullah ﷺ membawakan contoh amalanya,  rasulullah menyebutkan amalan yang luar biasa,  HIJRAH. 

Meninggalkan kampung halaman, meninggalkan hartanya untuk hijrah kepada Allah,  yang dengannnya kaum muhajirin lebih didahulukan dari kaum anshar

فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ

Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah.

_________
Dunia (دنيا) bersifat nakirah dalam kaidah ushul fiqh kalimat nakirah jika datang dalam konteks penafian atau konteks syarat memberikan faidah KEUMUMAN,

Dalam hadits ini berkonteks syarat.

Soal: Kenapa Wanita dipisahkan dari Dunia padahal wanita adalah bagian dari dunia?

Jawab: karena wanita fitnahnya sangat berbahaya,  seperti sabda nabi ﷺ, 

فَاتَّقُوا الدُّنْيَا، وَاتَّقُوا النِّسَاءَفَإِنَّ أَوَّلَ فِتْنَةِ بْنِي إِسْرَائِيلَ كَانَتْ فِي النِّسَاء

Berhati-hatilah terhadap dunia dan hati-hatilah terhadap wanita, karena fitnah yang pertama kali terjadi pada Bani Israil adalah karena wanita.

مَا تَرَكْتُ بَعْدِيْ فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ

Tidak ada fitnah yang aku tinggalkan setelahku yang lebih berbahaya bagi laki-laki daripada fitnah wanita.

Dunia (دنيا) diambil dari kata (الدنو) semakna (القرب) artinya dekat

Dinamakan dekat karena begitu cepat hilangnya dunia tersebut,  ini sementara. Allah berfirman,

اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ

Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, [Al Hadid: 20]

Anda bermain-main tau-tau selesai,  mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya tau-tau game over, meninggal dunia. Adapun akhirat,  Allah berfirman,

وَإِنَّ الدَّارَ الْآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ

Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui. [Al Ankabut: 64]

Oleh karena itu ketika rasulullah dan para sahabat menggali parit ketika perang khandaq kemudian kelaparan sampai mereka mengganjal perut mereka dengan batu. Sampai rasulullah ﷺ berkata

لبيك إن العيش عيش الآخرة

“Aku penuhi panggilanmu ya Allah, sungguh kehidupan yg hakiki adalah kehidupan akherat”
_________
Rasulullah ﷺ mengulangi hijrah kepada Allah dua kali, namun hanya satu kali untuk hijrah kepada dunia. Ini dimaksudnya bahwa dunia itu hina.

Inilah makna lafal dari hadits yang pertama
_________
Ada sebuah pertanyaan:Jika saya tinggal di australi (negeri kafir) kemudian saya hijrah dari negeri saya ke bandung untuk menikahi wanita muslimah,  apakah saya tercela?

Jawab: tidak tercela, ibnu hajar menjelaskan bahwa yang tercela jika ia menampakan hijrah kepada Allah tapi sebenarnya ada udang dibalik batu inilah yang tercela

Seperti Ummu Sulaim (ibunda Anas bin Malik) ingin menikah dengan abu thalhah jika abu thalhah masuk islam. Bahkan ini kecerdasan ummu Sulaim mempersyaratkan harus masuk islam terlebih dahulu
_________

Faidah dari hadits pertama


Disebutkan oleh Ibnul Mulaqqin (bermahdzab Syafi'i) dalam kitabnya At Taudhih

Hadits ini dalil bahwasannya niat tempatnya di hati, maka amalan itu sah tanpa harus melafalkan niat.

Dalam mahdzab syafii melafalkan niat hukumnya mustahab supaya niat itu kokoh, namun diselisihi oleh ulama yang lain bahwa melafalkan niat tidak dicontohkan nabi ﷺ karena begitu banyak hadits tentang shalat,  puasa,  namum tidak disebutkan rasulullah melafalkan niat

Oleh karenanya yang BENAR adalah tidak melafalkan niat. Namun perlu ditekankan ini adalah masalah khilafiyah.

Bahkan Ibnul Mulaqqin menjelaskan bahwa ulama yang mengharuskan melafalkan niat adalah syadz.

Ibnu Taimiyah menjelaskan dalam Majmu Fatawa, Melafalan niat ada 2 model,
1. Diucapkan dengan sirr (pelan) hanya untuk menguatkan
2. Adapun melafalkan niat dengan keras. Maka ini tidak ada contohnya dan ini adalah bid'ah.

Ibnu Hajar juga menjelaskan tentang niat puasa Sunnah bahwa niat puasa sunnah juga berlaku ketika niat itu dimulai jika ia memulai niat puasa sunnah jam 8 maka dia dicatat amalan niatnya dari jam 8 dan seterusnya

Ibnu Hajar menyelisihi mahdzab syafii dalam masalah jamak, menurut pendapat ulama syafiiyah secara umum kita harus berniat sebelum solat jamak dimulai.

Misalnya jika saya ingin jamak dzuhur dan ashar maka saya harus meniatkan sebelum solat dzuhur bahwa saya akan menjamak ashar setelah solat dzuhur

Tapi disini Ibnu Hajar menyelisihi, ini tidak benar karena yang amal itu solatnya yang menggabungkannya bukanlah amal. Dalilnya rasulullah selama perang tabuk menjamak solat dan tidak pernah bilang-bilang kepada para sahabat

Kalau seorang niatnya beramal karena riya maka tidak diterima.

Niat yang tercampur dengan riya ada beberapa model :

1. Riya dari awal,  dia ingin solat karena manusia. Maka ini tidak diterima. Secara bentuk sah solatnya namun tidak mendapat pahala

2. Riya ditengah namun dia lawan,  orang yang solat niat awalnya ikhlas tiba2 dirakaat ke 3/4 dia riya. Kalau dia lawan riya tersebut maka tidak rusak amalnya.

3. Riya ditengah-tengah dan dibiarkan sampai terakhir. Dia berlezat-lezat dengan pujian, riyanya tersebut. Maka ulama berbeda pendapat :

A. Rusak seluruh amalnya karena ikhlas dirusak riyanya
B. Tidak rusak,  karena niat awalnya ikhlas karena Allah

4. Riyanya setelah beramal shalih,  hal ini tidak mempengaruhi ibadahnya yang sudah lewat. Ini tidak merusak amal.

Allah berfirman dalam hadits qudsi tentang riya,

أَنَا أَغْنَى الشُّرَكَاءِ عَنِ الشِّرْكِ ، مَنْ عَمِلَ عَمَلاً أَشْرَكَ فِيْهِ مَعِي غَيْرِيْ تَرَكْتُهُ وَ شِرْكَهُ

Aku tidak butuh kepada semua sekutu. Barangsiapa beramal mempersekutukanKu dengan yang lain, maka Aku biarkan dia bersama sekutunya. [HR. Muslim]

5. Orang yang beramal karena Allah ditambah dengan keinginan dunia. Jika tujuan akhiratnya lebih kuat maka tidak masalah.

Namun pendapat saya (Ustadz Firanda)  ia tetap mendapat pahala walaupun niatnya digabung dengan duniawi asalkan dia ikhlas walaupun pahalanya kecil.

Rasulullah ﷺ bersabda,

" مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ، أَوْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

Barangsiapa yang suka diluaskan rizkinya dan ditangguhkan kematiannya, hendaklah ia menyambung silaturahim” [HR. Bukhari]

Allah berfirman, 

مَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا. وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ
Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. [at Talaq: 2-3]

Apakah boleh mencari solusi dengan bertakwa?  BOLEH, bahkan Allah yang menyuruh.
#ResumeKajian #ShahihBukhari
 _______________
©Hunter Unpad 2017
https://line.me/R/ti/p/%40vql7648g

Komentar

Postingan Populer